Saturday, May 23, 2015

Sajak yang Menangis

ku nyanyikan alunan dalam keheningan
yang ku pikir itu suara segenap jiwa
yang berteriak mencari sumber cahaya

lalu tak terasa mentari sudah terbangun dari lelapnya
cahayanya mulai menyorot keseluruh tubuhku
namun aku masih merasa kedinginan
terasa semakin menggigil dengan suara melengking di tiap sendinya

kuraba-raba serpihan kerikil di jalanan
namun ku rasakan kegelisan yang teramat menyiksa
tak habis pikir ini apa namanya

ku pandangi sekujur tubuh ini, yang semakin di gerogoti sang masa
setiap hari berselimut dingin berbalut kegelisahan
aku kenapa?
ku mencari cahaya, tapi entah itu apa

ku mengira ini butuh pelukan pencipta
tapi tak tahu akan aku temukan dimana
semua pikiran jiwa berkecamuk melahirkan duka lara
ku butuh Engkau yaRabb
ku butuh Kau mendiami setiap relung kosong diri ini
ku butuh Kau atas segala ketakberdayaanku

aku....
yang hidup gelap gulita dalam terangnya kasihMu
aku....
yang selalu terbuai akan pemberian tapi lupa tentang siapa yang memberi
aku....
larutan cinta yang berlumuran dosa berpadu dalam kotornya jiwa

Tuhan, aku pulang. Tuhan, aku kembali.


Share:

1 comment: