Sejarah
Pra kolonialisme
Dinamika perekonomian Indonesia pada
masa sebelum penjajahan dimulai dari jaman pra-sejarah sampai dengan masuknya kolonialisme
di Indonesia. Atas dasar hal itu, maka dinamika perekonomian Indonesia sejalan
dengan perkembangan kehidupan bangsa Indonesia yang diwujudkan melalui
keberadaan kerajaan yang ada di nusantara. Posisi gografis dimana pusat
kerajaan berada beragam dan berakibat pada keragaman corak aktivitas
perekonomiannya.
Pada
masa sebelum kekuatan Eropa Barat mampu menguasai daratan dan perairan Asia
Tenggara, belum ada Indonesia. Nusantara yang sekarang kita kenal sebagai
Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan tanah yang dikuasai oleh berbagai
kerajaan dan kekaisaran, kadang hidup berdampingan dengan damai sementara di
lain waktu berada pada kondisi berperang satu sama lain. Nusantara yang luas
tersebut kurang memiliki rasa persatuan sosial dan politik yang dimiliki
Indonesia saat ini. Meskipun demikian, jaringan perdagangan terpadu telah
berkembang di wilayah ini terhitung sejak awal permulaan sejarah Asia.
Terhubung ke jaringan perdagangan merupakan aset penting bagi sebuah kerajaan
untuk mendapatkan kekayaan dan komoditas, yang diperlukan untuk menjadi
kekuatan besar. Tapi semakin menjadi global jaringan perdagangan ini di
nusantara, semakin banyak pengaruh asing berhasil masuk; suatu perkembangan
yang akhirnya akan mengarah pada kondisi penjajahan.
Sistem
Monopoli VOC
Kebijakan pemerintah kolonial yang
paling lama di Indonesia adalah monopoli perdagangan oleh VOC. Pengaruh VOC
telah mengambil banyak keuntungan dari pelaksanaan monopoli perdagangan
terutama rempah-rempah. Zaman kolonial di Indonesia sesungguhnya sudah climulai
sejak tahun 1511 setelah bangsa Portugis menduduki Malaka dan tahun kemudian
menduduki Maluku. Kolonialisme berasaI dari nama seorang petani Romawi yaitu
Colonus yang pergi jauh untuk mencari tanah yang belum dikerjakan. Lama-lama
banyak orang yang tertarik dan mengikuti jejaknya. Mereka kemudian bersama-sama
menetap di suatu tempat yang baru tersebut yang kemudian disebut colonia. VOC
yang berdiri pada tanggal 20 Maret 1602 tersebut terus berkembang dan berhasil
menguasai beberapa daerah penghasil rempah-rempah di Indonesia, hal ini karena
VOC merupakan wakil resmi dari kerajaan Belanda dengan diberikan hak Octrooi
(hak istimewa) antara lain:
• Hak monopoli perdagangan
• Hak mencetak dan mengeluarkan uang
• Hak mengadakan perjanjian
• Hak mengumurnkan perang
• Hak menjalankan kekuasaan kehakiman
• Hak memungut pajak
• Hak memiliki angkatan perangn
• Hak menyelenggarakan pemerintahan
sendiri
Bentuk aturan paksaaan VOC yang
diterapkan di Indonesia, antara lain:
•Aturan monopoli dagang, yaitu
menguasai sendiri seluruh perdagangan rempah-rempah di Indonesia.
•Contingen Stelsel, yaitu pajak yang
harus dibayar oleh rakyat dengan menyerahkan hasil bumi
•Verplichte Leverantie, yaitu
kewajiban menjual hasil bumi hanya kepada VOC dengan harga yang telah
ditetapkan.
•Preangerstelsel, yaitu kewajiban yang
dibebankan kepada rakyat Priangan untuk menanam kopi.
Kompeni mengikat raja-raja dengan
berbagai perjanjian yang merugikan. Makin lama Kompeni makin berubah menjadi
kekuatan yang tidak hanya berdagang, tetapi ikut mengendalikan pemerintahan di
Indonesia. Kompeni mempunyai pegawai dan anggota tentara yang semakin banyak.
Daerah kekuasaannya pun semakin luas. Tentu Kompeni membutuhkan biaya besar
untuk memelihara pegawai dan tentaranya. Biaya itu diambil dari penduduk. Pada
zaman kompeni penduduk kerajaan-kerajaan diharuskan menyerahkan hasil bumi
seperti beras, lada, kopi, rempah-rempah, kayu jati dan lain sebagainya kepada
VOC.
Sistem
Ekonomi Kapitalis Liberal
Sistem Ekonomi Liberal
Sistem ekonomi liberal/kapitalis
disebut juga sistem ekonomi pasar yaitu sistem ekonomi dimana pengelolaan
ekonomi diatur oleh kekuatan pasar. Sistem ekonomi ini menghendaki adanya
kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi. Artinya, setiap individu
diakui keberadaannya dan mereka bebas bersaing. Dilain pihak, pemerintah tidak
boleh ikut campur dalam kegiatan ekonomi. Pemerintah hanya bertugas melindungi,
menjaga, dan memberi fasilitas agar setiap individu dapat menjalankan hal dan
kebebasannya dengan sebaik-baiknya.
Sistem ekonomi kapitalis adalah sistem
ekonomi yang aset-aset produktif dan faktor-faktor produksinya sebagian besar
dimiliki oleh sektor individu/swasta. Sementara tujuan utama kegiatan produksi
adalah menjual untuk memperoleh laba.
Sistem perekonomian kapitalis
merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan kepada setiap orang
untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, menjual
barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya
Era
Pendudukan Jepang
Pendudukan Jepang di Indonesia dengan
berlangsungnya perang Dunia kedua di kawasan Asia Pasifik, (1941-1945) Jepang
berambisi untuk menguasai negara-negara Asia dan merebutnya dari negara-negara
imperalis barat. Tujuannya selain untuk kepentingan supremasi (keunggulan dan
kekuasaan) Jepang juga menjadikan daerah-daerah di asia sebagai tempat
menanamkan modal, serta memasarkan hasil industrinya. Sejak awal abad 20 Jepang
telah menjadi negara industri dan mulai melaksanakan imperialisme modern saat
itu Jepang berhasil menduduki korea dan cina. Negara raksasa cina didudukinya
pada tahun 1937.
Ketika Jepang menduduki indocina, pada
juli 1941 AS tidak menyetujui tindakan tersebut. Tindakan protes AS dilakukan
dengan menghentikan penjualan karet, baja lemepngan, minyak bumi dan lain-lain
yang sangat dibutuhkan jepang. Jepang memutuskan untuk menyerang daerah-daerah
koloni eropa di Asia Tenggara tujuannya untuk memperoleh barang-barang
kebutuhan perang. Dengan itu Jepang yakin bahwa serangan tersebut menimbulkan
perang dengan as. Jepang mendahului serangan terhadap pearl habour, hawaii.
Pada 7-12-1941. setelah menghancurkan pearl harbour, Jepang meneruskan serangan
ke filifina pada 10 Desember 1941 dan berhasil menduduki luzon dan batoon, lalu
pada tanggal 16 Desember berhasil menduduki burma. Akhirnya pada 11 januari
Jepang mendarat di Indonesia yaitu dirasakan kalimantan timur dan berhasil
menduduki pulau kalimantan. Dari kalimantan Jepang meneruskan serangannya ke
jawa sebagai pusat bertahan belanda, dan mulai menduduki daerah-daerah lainnya.
Cita-cita
Ekonomi Merdeka
Pembangunan ekonomi indonesia seudah
kemerdekaan, haruslah didasarkan pada cita-cita awal kemerdekaan. Sudah tentu
nantinya industrialisasi memegang peranan dalam membawa perubahan masyarakat
pada tingkatan yang lebih tinggi dan lebih teratur dengan menggunakan hasil
teknik modern.
Menurut Muh. Hatta, ada tiga soal yang
berkaitan dengan pembangunan perekonomian Indonesia yang harus dihadapi yaitu:
•
Soal ideologi:
bagaimanamengadakan susunan ekonomi yangs esuai dengan cita-cita tolong
menolong.
•
Soal praktik: politik perekonomian apa yang praktis dan perlu dijalankan
dengan segera di masa yang akan datang.
•
Soal koordinasi: bagaimana mengatur pembangunan perekonomian Indonesia
supaya pembangunan itu sejalan dan berhubungan dengan pembangunan di seluruh
dunia.
Dalam pada itu, sistem ekonomi
Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam pasal 33 UUD 1945, jelas menolak sistem
ekonomi liberalisme-kapitalisme dan etatisme. Selama masa kolonialisme (350
tahun) susunan perekonomian Indonesia telah hancur oleh penerapan sistem
ekonomi liberalisme-kapitalisme Belanda. Masyarakat Indonesia mengalami depresi
mental yangs angat parah dan secara ekonomi sangat lemah. Untuk bangkit dari
rasa rendah diri, kesulitan, dan ketakutan, maka pemerintah mempunyai tanggung
jawab besar dalam mengangkat moral dan semangat rakyat agar mampu melaksanakan
pembangunan. Hal itu hanya dapat dilakukan melalui perubahan sistem dan
struktur ekonomi yang kapitalistik-liberalistik (dualistik) menjadi sistem
ekonomi yang demokratis (kekeluargaan). Hal ini sangat jauh berbeda dengan
sistem sosial kemasyarakatn negara-negara barat yang individualistik.
Pilihan strategi pembangunan yang
mengandalkan pertumbuhan ekonomi daripada pemerataan telah dijalankan selama
masa PJP (pembangunan jangka panjang) I. beberapa perusahaan besar yang
beroperasi di Indoensia menjadi penyumbang keberhasilan itu. Namun, semua
perusahaan yang memberikan kontribusi pada ekonomi Indoensia masih didominasi
oleh perusahaan perusahaan multi nasional (Multi National Corporation/ MNC). Hal
ini mengundang keprihatinan dan mempertanyakan keberhasilan pembangunan dengan
model pertumbuhan ekonomi Indonesia selama ini.
Kesenjangan ekonomi merupakan fenomena
yang menonjol selama masa PJP I. angka kemiskinan masyarakat Indonesia memang
mengalami penurunan. Akan tetapi tingkat kemiskinan dan kualitas hidup dan
kehidupan masyarakat semakin merosot jauh. Praktik perekonomian yang dijalankan
selama lebih dari 50 tahun kemerdekaan ternyata masih menimbulkan berbagai
persoalan.
Persoalan yang menjadi pusat perhatian
banyak pengamat dan kalangan bisnis adalah kesenjangan yang terjadi di berbagai
sektor. Kesenjangan dalam penguasaan skala bisnis terjadi antara sektor formal
dan informal, kecil dan besar. Di satu pihak, terdapat fenomena konglomerasi yang
menguasai sektor bisnis dan memberikan kontribusi terbesar PNB Indonesia. Namun
di pihak lain, terdapat kesenjangan penguasaan akses ekonomi dan bisnis bagi
sektor bisnis menengah, kecil, dan koperasi.
Yang menajdi pertanyaan adalah apakah
sistem dan model pembangunan ekonomi dan bisnis selama ini telah sesuai dengan
kehendak dan cita-cita bersama. Dan dengan cara bagaimana perkembangan bisnis
yang terjadi saat ini mampu menyelesaikan persoalan persoalan sosial ekonomi
dalam masyarakat. Tanpa memperhatikan persoalan sistem dan model hubungan
bisnis yang dijalankan, maka peningkatan kualitas sumberdaya manusia menjadi
tidak relevan dalam menghadapi pasar global.
Ekonomi
Indonesia setiap periode pemerintahan, orde lama, orde baru dan reformasi
PEMERINTAHAN
ORDE LAMA
Sejak berdirinya negara Republik
Indonesia, sudah banyak tokok-tokoh
negara yang saat itu telah merumuskan bentuk perekonomian yang tepat bagi
bangsa Indonesia, baik secara individu maupun diskusi kelompok. Tetapi pada
pemerintah orde lama masih belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi negara
Republik Indonesia yang memburuk.
Orde lama (Demokrasi Terpimpin)
Keadaan ekonomi keuangan pada masa
awal kemerdekaan amat buruk, antara lain
disebabkan oleh :
•Inflasi yang sangat tinggi, disebabkan
karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada waktu
itu, untuk sementara waktu pemerintah RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku
di wilayah RI, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia
Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang.
•Adanya blokade ekonomi oleh Belanda
sejak bulan November 1945 untuk menutup pintu perdagangan luar negeri RI.
• Kas negara kosong
•Eksploitasi besar-besaran di masa
penjajahan
Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)
Masa ini disebut masa liberal, karena
dalam politik maupun sistem ekonominya menggunakan prinsip-prinsip liberal.
Perekonomian diserahkan pada pasar sesuai teori-teori mazhab klasik yang
menyatakan laissez faire laissez passer. Padahal pengusaha pribumi masih lemah
dan belum bisa bersaing dengan pengusaha nonpribumi, terutama pengusaha Cina.
Pada akhirnya sistem ini hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia yang
baru merdeka.
Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1967)
Sebagai akibat dari dekrit presiden 5
Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur
ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segala-galanya diatur oleh
pemerintah). Dengan sistem ini, diharapkan akan membawa pada kemakmuran bersama
dan persamaan dalam sosial, politik,dan ekonomi (mengikuti Mazhab Sosialisme).
Akan tetapi, kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah di masa ini
belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia.
PEMERINTAHAN
ORDE BARU
Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan
Presiden Soeharto di Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk
kepada era pemerintahan Soekarno. Orde Baru berlangsung dari tahun 1968 hingga
1998. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meski hal
ini dibarengi praktek korupsi yang merajalela di negara ini. Selain itu,
kesenjangan antara rakyat yang kaya dan miskin juga semakin melebar.
PEMERINTAHAN
REFORMASI
Pada tanggal 21 Mei 1998 Presiden
Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden RI dan menyerahkan
jabatannya kepada wakil presiden B.J. Habibie. Peristiwa ini menandai
berakhirnya kekuasaan Orde Baru dan dimulainya Orde Reformasi.
Masa pemerintahan Habibie ditandai
dengan dimulainya kerjasama dengan Dana Moneter Internasional untuk membantu
dalam proses pemulihan ekonomi. Selain itu, Habibie juga melonggarkan
pengawasan terhadap media massa dan kebebasan berekspresi.
Presiden BJ Habibie mengambil prakarsa
untuk melakukan koreksi. Sejumlah tahanan politik dilepaskan. Sri Bintang
Pamungkas dan Muchtar Pakpahan dibebaskan, tiga hari setelah Habibie menjabat.
Tahanan politik dibebaskan secara bergelombang. Tetapi, Budiman Sudjatmiko dan
beberapa petinggi Partai Rakyat Demokratik baru dibebaskan pada era Presiden
Abdurrahman Wahid. Setelah Habibie membebaskan tahanan politik, tahanan politik
baru muncul. Sejumlah aktivis mahasiswa diadili atas tuduhan menghina
pemerintah atau menghina kepala negara. Desakan meminta pertanggungjawaban
militer yang terjerat pelanggaran HAM tak bisa dilangsungkan karena kuatnya
proteksi politik. Bahkan, sejumlah perwira militer yang oleh Mahkamah Militer
Jakarta telah dihukum dan dipecat karena terlibat penculikan, kini telah
kembali duduk dalam jabatan struktural.
0 comments:
Post a Comment