Thursday, June 25, 2015

Tak Kemana-mana



Seberapa jauh kita melangkah
Seberapa lama kita berpegang tangan
Hanya diri dan sebuah rasa kita yang tahu
Untuk apa aku berdiri disini
Untuk apa aku membuka diri
Untuk apa aku siap bahagia
Itu karena ku melihatmu tegap berdiri
Berdiri di hadapanku yang remuk
Aku mengenalmu sebagai bahu untuk bersandar
Bukan pisau tajam siap menusuk
Hati ini sudah mengerti aroma darah
Sudah paham apa itu duka
Apa iya aku harus merasakan lagi?
Apa kau ingin melihatku seperti ini sayang?
Sunggu aku tak tau harus bagaimana
Tapi aku yakin kita mampu melewatinya
Berdiri sendiri tanpamu bukan masalah bagiku
Kepercayaan yang ku tanam padamu yang membuatku kecewa…
Didekap lembut aku seperti dulu, mau ku
Ayomi aku, bimbing dan lembut, harapku
Aku pun sedang belajar
Aku pun tak bisa langsung paham denganmu
Ada satu hal yang kau akan mengerti,
Selama kau disisi aku tak kemana-mana.
Share:

Cerita Hujan




Hujan.
hu•jan n 1 titik-titik air yang berjatuhan dari udara karena proses pendinginan; 2 ki yang datang dsb banyak-banyak.
Hujan selalu memiliki makna tersendiri bagi setiap denyut yang memiliki kenangan. Setiap tetes hujan selalu menyimpan kenangan dari setiap orang. Hujan selalu mampu membangkitkan hal yang sebelumnya mati menjadi hidup kembali.
Hujan, titik air yang berjatuhan akibat pendinginan. Langitpun tak sanggup menahan air yang ia kandung karena proses pendinginan. Ia tak ingin merasakan dinginnya sendiri, ia turunkan segala kegelisahannya pada air hujan yang selalu berhasil membuat diriku terbekap gigil kala itu. Selalu ku ingat hujan selalu punya cerita di setiap episode nya, mau itu kemarau aku yakin pasti ada satu hari hujan menjadi saksi memori.
Hujan tak pernah datang berkawan satu atau dua. Walau hanya sedetik ia selalu datang bersama. Bersama-sama membangun sebuah cerita dalam pikiran yang menyangkut rasa. Selalu dan pasti akan begitu.
Hujan turun saat kau menangis dalam hati, berandai semua dingin saat itu terulang kembali saat ini. Aku ingat betul saat jaket-jaket dari pemilik yang berbeda selalu mendarat pada tubuh ini saat kau berkerumun tertarik bumi. Aku ingat betul saat dingin mulai menjalar sampai dalam dada dan sergapan pelukan selalu mecapai finish tubuh ini.
Saat kau tak ingin tertimpa jutaan hujan, kau bisa pakai payung. Tapi itu bukan jaminan kau lepas dari ikatan kenangannya. Karena irama hujan jatuh adalah kunci dari segala kenangan yang telah kau buang jauh-jauh sekalipun.
Share:

Wednesday, June 3, 2015

Aku diantara Pulau We dan Merauke

Mengapa harus Indonesia?

       Aku  tidak pernah tau mengapa harus terlahir di bumi pusaka ini. Indonesia, selalu banyak yang mengatakan untuk cinta Indonesia. Apa harus cinta Indonesia?
Ku lahir dan besar di negeri yang banyak orang cinta, dididik dan dibesarkan dengan bimbingan untuk cinta pada Indonesia. Mengapa? Ku memutar otak mencari alasan cinta Indonesia.

Menjunjung tanah airku…. Tanah airku Indonesia…
Indonesia yang ku jumpai memang tak memiliki alasan untuk bisa dibanggakan. Korupsi dimana-mana,  demonstrasi menuntut keadailan, kriminalitas yang merajalela serta masalah kemiskinan yang menjadi sumber ketidakadilan yang nampak nyata dimataku. Banyak masyarakat Indonesia yang tak pernah memikirkan tentang cinta dan tidak cinta pada indoneisa, toh ia sudah terlahir disini yasudah dijalani saja.

Bagimu negeri jiwa raga kami….
Besarku disini untuk mengenal Indonesia, untuk menjadi bagian dari Indonesia. Indonesia yang sudah merdeka dalam usia 70 tahun ini nyatanya telah beratus-ratus tahun untuk memerdekakan diri dari belenggu penjajah. Mereka yang telah gugur di medan perang mungkinkah telah mengerti arti cinta Indonesia? Ku coba mengenali segala seluk yang bisa ku cintai dari Indonesia.
            Bhineka tunggal ika. Semboyan berbahasa sansekerta ini telah banyak mengajarkan kita banyak hal. Akan seluruh perbedaan dari pulau we sampai merauke semua bersatu atas nama Indonesia. Persatuan kami menjunjung tinggi nama Indonesia karena kami merupakan bagian dari tanah air ini.
Jika mengeksplor alam Indonesia maka ku yakin tak akan ada habisnya.Tuhan memberikan nikmat banyak pada negeriku, ini merupakan salah satu bagian yang patut dibanggakan dari negeriku.

Dari segi pemberian yang berlimpah ku fikir Indonesia salah satu yang seharusnya banyak mengucap syukur. Aku pun terbawa oleh pesona negeri ini. Seperti cucuran surge yang nyata di dunia.

Kami Indonesia yang disatukan dalah cinta, cinta Negara dalam bahasa dan pandangan hidup yang sama.
Kami Indonesia yang cinta bukan karena apa-apa. Kami yang Indonesia. Bersatu dalam jiwa dan raga.

Tempat berlindung dihari tua sampai akhir menutup mata…..
Aku yang mulai beranjak dewasa tumbuh untuk mengabdikan dan membawa nama baik Indonesia. Seburuk apapun Negaraku, ia tetap Indonesia yang tak pernah salah. Kamilah yang merusak bakti kepada ibu pertiwi.

Kami Indonesia, mengerti bahwa cinta Indonesia harus didasari perasaan bangga menjadi bagian dari Indonesia. Yang memiliki tekad kuat memboyong namamu dalam dada. Sampai hari tua dan menutup mata ku tetap Indonesia. 
Share: